Wisata dan budaya indonesia

Menyusuri Legenda Pangeran Kidang dan Bocah Gimbal di dieng

Keesokan harinya, pangeran Kidang langsung menggali sumur tersebut dengan tangannya sendiri. Terkadang tanduknya pun ikut digunakan untuk menggali. Karena kesaktiannya, dengan cepat lubang sumur tersebut jadi, luas dan dalam. Mengetahui hal itu, sang putri memberikan perintah pada rakyatnya agar menimbun sang pangeran hidup-hidup selagi menggali di dasar sumur.

Ritual pemotongan rambut gimbal untuk si anak “istimewa” dari legenda Kawah Sikidang ini pun rutin diselenggarakan setiap tahun di Kompleks Candi Arjuna. Ritual tersebut kini dikemas sebagai acara budaya berbasis pariwisata yang dikenal dengan ruwatan potong rambut gimbal. Selain itu, sebelum ruwatan diselenggarakan berbagai acara untuk memeriahkan perayaan adat ini seperti Dieng Culture Festival dan Jazz Atas Awan yang juga diselenggarakan di Kompleks Candi Arjuna, dataran tinggi Dieng.

Dari legenda Kawah Sikidang tersebut lah asal mula cerita tentang si anak berambut gimbal yang hingga kini masih ada di dataran tinggi Dieng. Si anak berambut gimbal ini pun menjadi anak yang “istimewa” yang mana menurut kearifan lokal setempat rambutnya belum boleh dipotong sebelum si anak memintanya.

Sengatan bau belerang langsung merasuk kedalam hidung tatkala tiba di kawasan wisata Kawah Sikidang, dataran tinggi Dieng. Ibarat sebuah ucapan, aroma belerang tersebut seolah menyapa kedatangan para pejalan. Kepulan asap putih pekat yang muncul dari lubang kawah raksasa membumbung tinggi ke atap bumi. Sebuah kawah vulkanik besar tempat lahirnya legenda Kisah Pangeran Kidang dan asal usul si anak berambut gimbal dari dataran tinggi Dieng.

Kemudian sang pangeran Kidang Garungan mengutus pengawalnya untuk menyampaikan lamaran atas dirinya kepada putri Shinta Dewi. Untuk memikat hati sang putri jelita, pangeran Kidang Garungan memberikan iming-iming berupa mas kawin yang teramat banyak jumlahnya. Mengetahui hal tersebut, putri Shinta Dewi pun luluh oleh mas kawin yang ditawarkan sang pangeran. Shinta Dewi terpikat dan akhirnya menerima lamaran sang pangeran. Dalam benak sang putri, pastilah pangeran kaya raya tersebut seorang yang gagah rupawan.

Namun pada suatu hari, ada seorang pangeran bergelimang harta mendengar kabar akan kecantikan Shinta Dewi di dataran tinggi Dieng. Dialah pangeran Kidang Garungan, seorang pangeran kaya raya dari kerajaan seberang. Walau kaya raya, pangeran tersebut wujudnya sesuai namanya, bertubuh manusia namun berkepala kidang (kijang dalam bahasa Jawa).

Dikisahkan pada zaman dahulu di dataran tinggi Dieng tinggallah seorang putri nan cantik jelita. Putri cantik itu bernama Shinta Dewi. Kecantikannya pun dikenal luas hingga ke berbagai penjuru daerah, sehingga membuat banyak pangeran berminat untuk meminangnya menjadi istri. Namun sayang seribu sayang, tidak ada yang berhasil memikat hati sang putri. Konon katanya, sang putri meminta persyaratan yang cukup berat untuk disanggupi, yakni mas kawin dalam jumlah yang sangat besar.

Sifatnya yang suka berpindah tempat alias melompat seperti kijang menjadikan kawah ini dinamai Kawah Sikidang. Selain bau belerang yang pekat, di Kawah Sikidang kau juga akan disambut dengan legenda Pangeran Kidang serta kisah asal muasal bocah berambut gimbal.
Pangeran Kidang Garungan akhirnya terkubur hidup-hidup di dasar sumur yang digalinya sendiri. Karena tahu itu hanya akal busuk dari sang putri Shinta Dewi, Pangeran Kidang pun murka. Amarahnya membuat timbunan tanah di dalam sumur yang digalinya meledak dan berubah menjadi kawah panas. Sebelum menemui ajalnya, pangeran Kidang sempat bersumpah bahwa seluruh keturunan putri Shinta Dewi akan berambut gembel (gimbal).

Namun ketika melihat wujud Pangeran Kidang Gadungan Shinta Dewi sangat terkejut. Wujud sang pangeran diluar ekspektasi sang putri. Putri Shinta Dewi pun kalang kabut karena telah menerima lamaran sang pangeran Kidang. Tak kehabisan akal, akhirnya sang putri meminta dibuatkan sebuah sumur yang besar untuk rakyatnya yang kesulitan air sebagai akal-akalan. Pangeran Kidang Garungan pun menyanggupi untuk membuat dengan usahanya sendiri.

Sebagai salah satu ikon pariwisata Jawa Tengah, Kawah Sikidang menjadi salah satu destinasi unik dan patut untuk dikunjungi. Betapa tidak, Kawah Sikidang tak seperti kawah-kawah di Indonesia pada umumnya. Keunikan kawah ini adalah letak kawah utamanya yang bisa berpindah-pindah, sesuai dengan sifat kijang yang suka melompat-lompat. Dari Kawah Sikidang ini pula lahir sebuah cerita rakyat yang melegenda hingga menembus zaman.

Menyusuri Legenda Pangeran Kidang dan Bocah Gimbal di dieng Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment